Monday, May 30, 2011
Sarapan Lelaki Pencen
Friday, May 27, 2011
Berselawat Atas Nabi SAW
Berikut adalah antara hadith-hadith Nabi yang menerangkan keutamaan berselawat.
- Dari Abu Hurairahzbahwa Rasul Allah Subhannahu wa Ta’ala bersabda ;
“Barang siapa berselawat terhadapku sekali, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
- Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu , bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda ;
“Barang siapa berselawat atasku satu kali, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali selawat, menghapus darinya sepuluh keburukan, dan mengangkatnya sebanyak sepuluh darjat.” (HR Ahmad, an-Nasai dan di shahihkan oleh al-Albani).
- Dari Abdullah bin Amr bin Ashz ia mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda ;
“Apabila kamu mendengarkan muadzin maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan, kemudian berselawatlah kepadaku karena barang siapa yang berselawat atasku sekali saja, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah untukku al-Wasilah, sesungguhnya ia adalah kedudukan di Syurga yang tidak layak kecuali hanya untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Dan aku berharap agar hamba tersebut adalah aku, barang siapa yang meminta kepada Allah al-Wasilah untukku, maka berhak atasnya syafaat.” (HR. Muslim)
- Dari Aus bin Auszia berkata, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda;
”Termasuk hari-hari kalian yang utama adalah hari Jum’at, pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, pada hari itu ditiup sangkakala dan terjadi suara keras yang mematikan. Maka perbanyak-lah selawat atasku pada hari itu, sesungguhnya selawat kalian diperlihatkan kepadaku” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh al-Albani)
- Dari Abu Umamahzdia berkata, ”Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda ;
“Perbanyaklah selawat kepadaku pada Hari Jum’at, karena selawat dari umatku diperlihatkan padatiap-tiap Hari Jum’at. Barang siapa yang lebih banyak selawatnya kepadaku maka ia lebih dekat kedudukannya dariku.”(HR. al-Baihaqi dihasankan oleh al-Albani).
- Dari Abu Hurairahzia berkata, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda ;
“Sungguh rugi seseorang yang disebutkan diriku disisinya namun tidak berselawat atasku.” (HR. At-Tirmidzi, berkata al-Albani hasan shahih)
- Dari Ibnu Abbaszberkata,”Telah bersabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ;
“Barang siapa melupakan (meninggalkan) selawat terhadapku maka akan tersalah dia dari jalan surga.” (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh al-Albani dengan hadits lain)
- Dari Husain Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda ;
“Orang bakhil adalah orang yang diriku disebut di sisinya namun tidak berselawat kepadaku.” (HR. An-Nasai di sha-hihkan oleh al-Albani)
- Dari Ubay bin Ka’ab ia berkata ;
”Wahai Rasulullah, sungguh aku akan memperbanyak selawat atasmu, maka seberapa banyak kujadikan do’aku untuk berselawat kepadamu? Beliau menjawab, “Sekehendakmu” Dia bekata, “Aku mengatakan, “Apakah seperempatnya?” Beliau menjawab, “Terserah kamu, dan jika engkau menambah, maka itu lebih baik bagimu.”Aku berkata, ”Apakah separuhnya?” Rasul menjawab, ”Terserah kamu, dan jika kamu menambah, maka itu lebih baik bagimu.” Aku lalu berkata, “Apakah dua per tiganya?” Nabi menjawab, “Terserah kamu dan jika kamu menambahnya, maka itu lebih baik bagimu.”Aku berkata, ”Apakah aku berselawat kepadamu sepanjang hariku.” Beliau bersabada, “Kini telah cukup keinginan dan kesungguhanmu dan Allah mengampuni dosa-dosamu.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan shahih, dan al-Albani menyetujuinya).
- Dari ‘Amir bin Rubai’ahzia berkata ;
“Saya mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam berkhutbah dan bersabda, “Barang siapa yang berselawat kepadaku sekali, maka malaikat senantiasa berselawat kepadanya selagi ia masih berselawat kepadaku. Maka seorang hamba boleh menyedikitkan atau memperbanyaknya.”
- Dari Aliz ia berkata,
“Setiap do’a terhalang, sehingga diucapkan selawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad.”(riwayat ath-Thabrani dan dishahihkan oleh al-Albani dengan hadits yang lain)
- Dari Umar bin Khaththabz secara mauquf ;
”Sesungguhnya do’a terhenti di antara langit dan bumi, ia tidak naik sama sekali, sehingga disampaikan selawat kepada Nabimu Shallallaahu alaihi wa Salam .” (Riwayat at-Tirmidzi dishahihkan oleh al-Albani dengan hadits yang lain).Lihatlah begitu banyak hadith yang memperkatakan tentang keutamaan berselawat terutamanya pada hari Jumaat. Maka apakah tindakan kita setelah mengetahui tentang hadith-hadith ini? Banyak mana kita berselawat dalam sehari?Berikut ini pula saya senaraikan beberapa faedah, fadhilat atau kebaikan kita berselawat atas Nabi SAW.
Al-Imam Ibnul Qayyim dalam kitab “jala’ul afham” menyebutkan ada lebih kurang empat puluh fadhilat berselawat atas Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam , di antaranya ialah :Sumber : Kutaib, “Fahlail wa Tsamarat ash-Shalih ‘an Nabi saw,” Al-Qism al-Ilmi Darul Wathan.
- Merupakan bentuk pelaksanaan perintah Allah dan mencocoki terhadap apa yang Dia lakukan berupa shalawat terhadap Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam .
- Mencocoki para malaikat yang juga menyampaikan shalawat atas Nabi.
- Orang yang mengucapkan satu shalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam akan mendapatkan sepuluh shalawat dari Allah Subhannahu wa Ta’ala .
- Pelakunya akan diangkat sebanyak sepuluh derajat, ditulis untuknya sepuluh kebaikan dan dihapuskan darinya sepuluh keburukan.
- Apabila dibaca sebelum memanjatkan do’a, maka akan sangat memungkinkan untuk diijabahinya do’a itu.
- Menjadi penyebab untuk mendapatkan syafa’at.
- Menjadi sebab untuk diampuninya dosa-dosa.
- Merupakan sebab Allah memberikan kecukupan bagi kebutuhan seorang hamba.
- Shalawat akan mendekatkan kedudukan seorang hamba dengan Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam nanti pada Hari Kiamat.
- Shalawat disejajarkan dengan shadaqah kepada orang yang kesusahan.
- Shalawat merupakan salah satu sebab terpenuhinya hajat.
- Dengan bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam , maka Allah dan para malaikat juga akan bershalawat terhadapnya.
- Merupakan pembersih dan penyu-cian bagi orang yang melakukannya.
- Merupakan sebab seorang hamba mendapatkan kabar gembira dengan surga menjelang meninggal dunia.
- Menjadi sebab terbebasnya seseorang dari huru-hara pada Hari Kiamat
- Nabi akan membalas menyampaikan shalawat dan salam kepada orang yang mengucapkannya terhadap beliau.
- Ia menjadi sebab untuk teringatnya sesuatu yang terlupakan.
- Merupakan sebab untuk baiknya suatu majlis dan dapat menyelamatkan dari buruknya majlis yang tidak disebut di dalamnya nama Allah.
- Menjadi penyebab hilangnya kefakiran.
- Meniadakan predikat bakhil pada seorang hamba.
- Dapat menjadikan pelakunya terbimbing untuk menuju jalan ke Surga
- Menjadikan sebab terpancarnya cahaya bagi seorang hamba, ketika melewati ash-Shirath (jembatan di Hari Kiamat).
- Menjadikan seseorang dapat terbebas dari tabiat yang keras dan kasar.
- Merupakan penyebab untuk keberkahan terhadap diri, amal dan umur orang yang mengucapkannya.
- Menjadikan penyebab untuk mendapatkan rahmat dari Allah.
- Selawat dapat menjadikan seseorang terus-menerus mencintai Rasulullah dan bahkan akan selalu bertambah cintanya.
- Ia akan menjadikan seorang hamba mendapatkan hidayah dan menghidupkan hati.
Tuesday, May 24, 2011
Majlis Kawin Lagi
Saturday, May 21, 2011
Dah lama terperuk..
Auntie pergi kenduri di Taman Setiawangsa,
Friday, May 20, 2011
KESEMBUHAN ITU MILIK ALLAH SWT
Sesungguhnya kesembuhan itu milik Allah. Kata-kata yang telah dijadikan perangsang bagi memotivasikan diri sendiri dan insan lain yang sedang sakit dalam menghadapi keadaan kesihatan yang tidak mengizinkan. Begitulah antara ujian kecil berupa penyakit yang dihidapi oleh kebanyakan insan yang telah dipilih oleh Allah sebagai bukti kasih sayang-Nya, kafarah dosa dari-Nya, dan peningkatan darjat hambaNya.
Sesungguhnya penyakit yang diturunkan oleh Allah ini banyak menguji ketahanan fizikal dan mental, kerana tempoh tersebut merupakan titik tolak ke arah kesedaran bahawa kematian akan mengejar kita bila-bila masa sama ada bersedia atau tidak.
"Di mana jua kamu berada, maut akan mendapatkan kamu (bila sampai ajal), sekalipun kamu berada dalam benteng-benteng yang tinggi lagi kukuh." [al-Nisaa' 4:78]
Mengingati saat menziarahi jenazah suami kepada seorang sahabat yang meninggal dunia secara tiba-tiba tahun lepas telah banyak mengubah paradigma tentang kematian itu sendiri. Sama ada kita bersedia atau tidak, bertaubat atau belum bertaubat, ajal itu pasti akan datang, cuma waktu dan ketikanya sahaja tidak diketahui. Cuma persoalannya, adakah kita telah bersedia dengan bekalan-bekalan yang disediakan? Adakah cukup bekalan yang disediakan? Bagaimanakah keadaan kita semasa dalam alam kubur? Bernasib baik atau sebaliknya?
Hal ini sedikit sebanyak telah menghantui diri sendiri sehingga telah mewujudkan suatu ketakutan yang luar biasa dalam diri. Hal ini ditambah pula dengan penyakit yang dialami yang masih tidak sembuh-sembuh, telah meningkatkan lagi tahap ketakutan dan pada masa yang sama telah mewujudkan satu situasi yang tegang dalam emosi, fikiran serta memberi tekanan kepada diri sendiri.
Namun begitu, ketahanan mental dan fizikal berteraskan ayat-ayat Allah telah berjaya mengatasi masalah tekanan tersebut sehingga dapat kembali mewujudkan satu senario yang aman dan tenang hingga kembali semula kepada keadaan asal. Mengingati mati dapat melembutkan hati, tetapi apabila mengingati kematian itu secara negatif, hal ini akan dapat memberikan kesan negatif kepada diri sendiri.
Apabila kita bergantung sepenuhnya kepada Allah, menyerahkan segala-segalanya kepada Dia, berdoa bersungguh-sungguhnya kepada-Nya, Sesungguhnya Dia yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, akan mengabulkan dan memperkenankan doa kita. Berusaha, berdoa,berserah, bertawakal itulah tanda pergantungan seorang hamba kepada Tuhannya.
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan solat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." [Al-Baqarah, 2:153]
Segala masalah penyakit, rujuklah kepada Allah. Daripada-Nya datang segala kebaikan, dan kejahatan juga tidak berlaku dengan izin Allah. Kita perlu berikhtiar, berusaha dan doa-doa kita yang dimakbulkan dan ada juga yang Allah tangguhkan tetapi semuanya perlu dilakukan dengan hati yang ikhlas.
Kuasa penyembuhan semuanya dari Allah. Kita sebagai hamba-Nya perlu redha dengan apa yang ditetapkan kerana setiap apa yang diturunkan kepada kita adalah ujian, sama ada kita dapat redha menerima atau tidak, semuanya untuk meningkatkan darjat kita di samping membersihkan dosa-dosa yang dilakukan.
Tidakkah semua ini adalah rezeki dari Allah, dimana Dia sering memberi perhatian kepada kita, tidakkah ini akan membuatkan kita sentiasa ingat pada-Nya? Anggaplah suatu penyakit itu sesuatu yang positif kerana jika kita redha dengan suatu ujian, Allah akan melipat gandakan pahala kita.Semoga anda semua cepat sembuh begitu juga diriku ini.
Adalah diharapkan artikel ini dapat membawa manfaat kepada semua dan marilah kita saling ingat-mengingati antara satu sama lain. Kelalaian dan kelekaan terhadap duniawi pasti mewujudkan satu jurang yang besar dalam diri kita sendiri dengan Allah.Semoga artikel ini akan menjadi saksi bagi diriku di akhirat kelak sebagai salah satu medium untuk berdakwah kepada pembaca semua.
Redhalah dengan ujian yang kecil ini kerana ujian itu adalah hadiah dan cinta dari Allah. Bersabarlah dengan penyakit yang menimpa ini dan yakin akan sembuh kerana sesungguhnya kesembuhan itu milik-Nya, tiada apa yang kita cari melainkan dalam kembara hidup ini selain memburu cinta dan rindu-Nya.
Ungkapan syukur yang tidak terhingga kepada Allah kerana penyakit yang ditimpakan kepada diriku tidaklah sehebat penyakit kritikal yang dihidapi oleh insan lain, walaupun kecil, penyakit ini tetap memberi kesan yang kuat terhadap sistem ketahanan fizikal disamping memberi tekanan yang hebat terhadap mentalku. Aku bersyukur aku masih diberi kesempatan oleh Allah untuk menghirup udaranya yang segar ini. Berusaha, berdoa dan bertawakal itulah kekuatan sebenarnya dalam penyembuhan penyakit ini. Yakin dan positiflah dengan ujian penyakit yang diturunkan kepada kita.
"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." [Al-Ankabut, 29:2-3]
Akhir kata, jadikan ayat-ayat Allah sebagai peransang dalam meningkatkan motivasi dalaman kita dalam membentuk keperibadian soleh dan solehah.
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman." [Al-Imran, 3:139]
Sesungguhnya Dialah yang mencipta perasaan cinta dan rindu itu. Semoga Dia yang sangat kita cintai dan kita rindui akan tetap terpahat kukuh dalam jiwa dan sanubari kita. Wallahua'lam.
Thursday, May 19, 2011
Minah Pit
Sunday, May 15, 2011
Prolotherapy
Ikut Nasib
Friday, May 13, 2011
Tangisan di Akhirat : Janji Allah s.w.t pasti
"Aku adalah orang (manusia)yang paling awal dibangkitkan dari kubur (bumi) pada hari khiamat yang tiada kebanggaan. Bagiku ada syafaat pada hari khiamat yang tiada kemegahan. Bendera pujian di tanganku dan nabi-nabi keseluruhannya berada dibawah benderaku. Umatku adalah umat yang terbaik. Mereka adalah umat pertama yang akan dihisab sebelum umat yang lain. Ketika mereka bangkit dari kubur, mereka akan mengibas (membuang) tanah yang ada diatas kepala mereka. Mereka semua akan berkata : "Kami bersaksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan kami bersaksi bahawa Muhammad itu Rasulullah. Inilah yang telah dijanjikan oleh Allah Ta'ala serta dibenarkan para rasul."
Ibnu Abbas berkata : "Orang yang pertama dibangkitkan dari kubur pada hari khiamat adalah Muhammad s.a.w. Jibril a.s akan datang kepadanya bersama seekor Buraq. Israfil pula akan datang dengan membawa bendera dan makhota. Izrail akan datang pula dengan membawa bersamanya pakaian-pakaian syurga."
Jibril a.s akan menyeru : "Wahai dunia! Dimana Makam Rasulullah s.a.w?"
Rasulullah s.a.w bersabda : "Lalu diangkatlah tiang-tiang dari cahaya Makam Rasulullah s.a.w ke awan langit. Maka empat Malaikat berada di atas kubur."
Israfil bersuara : "Wahai roh yang baik! Kembalilah ke tubuh yang baik!"
Maka Makam terbelah dua. Pada seruan yang kedua pula, Makam mula terbongkar. Pada seruan yang ketiga, ketika Rasulullah s.a.w berdiri, Baginda s.a.w membuang tanah diatas kepala dan janggutnya. Baginda s.a.w melihat kanan dan kiri. Rasulullah s.a.w dapati tiada lagi bangunan. Baginda s.a.w menangis sehingga air matanya ke pipi. Inilah tangisan pertama Rasulullah s.a.w di akhirat!
Jibril berkata kepadanya : "Bangun wahai Rasulullah s.a.w! Sesungguhnya kamu disisi Allah Ta'ala di tempat yang luas."
Baginda s.a.w bertanya : "Kekasihku Jibril! Hari apakah ini?"
Jibril menjawab : "Wahai Rasulullah s.a.w! Janganlah kamu takut! Inilah hari kiamat. Inilah hari kerugian dan penyesalan. Inilah hari pembentangan Allah Ta'ala."
Baginda s.a.w bersabda : "Kekasihku Jibril! Gembirakanlah aku!"
Jibril berkata : "Apakah yang kamu lihat dihadapanmu?"
Baginda s.a.w bersabda : "Bukan seperti itu pertanyaanku."
Baginda s.a.w bersabda : "Bukan itu maksud pertanyaanku. Aku bertanya kepadamu akan umatku. Dimana perjanjian mereka?"
Jibril berkata : Demi keagungan Tuhanku! Tidak akan terbongkar oleh bumi daripada manusia, sebelummu?"
Baginda s.a.w bersabda : "Nescaya akan kuatlah pertolongan pada hari ini. Aku akan mensyafaatkan umatku."
Jibril berkata : "Tungganglah Buraq ini wahai Rasulullah s.a.w dan pergilah kehadapan Tuhanmu!"
Jibril datang bersama Buraq kearah Nabi Muhammad s.a.w. Buraq cuba meronta-ronta.
Jibril berkata kepadanya : "Wahai Buraq! Adakah kamu tidak malu dengan makhluk yang paling baik dicipta oleh Allah Ta'ala? Sudahkah Allah Ta'ala perintahkan kepadamu agar mentaatinya?"
Buraq berkata : "Aku tahu semua itu. Akan tetapi, aku ingin dia mensyafaatiku agar memasuki syurga sebelum dia menunggangku."
Baginda s.a.w bersabda kepada Buraq : "Ya! Sekiranya kamu berhajatkan syafaatku, nescaya aku akan memberikannya padamu."
"Wahai tubuh-tubuh yang telah hancur, tulang-tulang yang telah reput, rambut-rambut yang telah bertaburan dan urat-urat yang terputus! Bangkitlah kamu dari perut burung, dari perut binatang buas, dari dasar laut dan dari perut bumi ke perhimpunan Tuhan yang Maha Perkasa."
Roh-roh yang telah diletakkan di dalam tanduk atau sangkakala.Di dalamnya terdapat beberapa tingkat dengan bilangan roh makhluk. Setiap roh, akan didudukkan berada di dalam tingkat. Langit diatas bumi akan menurunkan hujan dari lautan kehidupan akan air yang sangat pekat seperti air mani lelaki. Daripadanya kulit dan daging akan tumbuh. Sebahagian mereka akan kekal ke atas sebahagian tubuh tanpa roh.
Allah Ta'ala befirman : "Wahai Israfil! Tiup tanduk atau sangkakala tersebut dan hidupkan mereka dengan izinKu akan penghuni kubur. Sebahagian mereka adalah golongan yang gembira dan suka. Sebahagian dari mereka adalah golongan yang celaka dan derita."
Allah Ta'ala berfirman : "Demi keagungan dan ketinggianKu! Aku kembalikan setiap roh pada tubuh-tubuhnya!"
Apabila roh-roh mendengar sumpah Allah Ta'ala, roh-roh pun keluar mencari jasad mereka. Maka kembalilah roh pada jasadnya. Bumi akan terbongkar dan mengeluarkan jasad-jasad mereka. Apabila semua sedia, masing-masing melihat. Nabi Muhammad s.a.w makhluk-makhluk. Mereka berdiri seperti belalang yang berterbangan. 70 umat berdiri. Umat Muhammad s.a.w merupakan satu umat (kumpulan). Rasulullah s.a.w berhenti memerhatikan ke arah mereka. Mereka seperti gelombang lautan.
Jibril menyeru : "Wahai sekalian makhluk, datanglah kamu semua ke tempat perhimpunan yang telah disediakan oleh Allah Ta'ala."
Umat-umat datang di dalam keadaan satu-satu kumpulan. Setiap kali Nabi Muhammad s.a.w berjumpa satu umat, Baginda s.a.w akan bertanya : "Dimana umatku?"
Jibril berkata : "Wahai Rasulullah s.a.w! Umatmu adalah umat yang terakhir."
Apabila Nabi Isa a.s datang, Jibril akan menyeru : "Tempatmu!" Maka Nabi Isa a.s dan Jibril menangis.
Nabi Muhammad s.a.w bersabda : "Mengapa kamu berdua menangis?"
Jibril berkata : "Bagaimana keadaan umatmu Ya Rasulullah s.a.w?"
Jibril berkata : "Mereka semua telah datang. Mereka berjalan lambat dan perlahan."
Apabila mendengar cerita demikian Nabi Muhammad s.a.w menangis lalu bertanya : "Wahai Jibril! Bagaimana keadaan umatku yang berbuat dosa?"
Jibril berkata : "Lihatlah mereka wahai Rasulullah s.a.w!"
Apabila Nabi Muhammad s.a.w melihat mereka, mereka gembira dan mengucapkan selawat kepada Baginda SAW dengan apa yang telah Allah Ta'ala muliakannya. Mereka gembira dapat bertemu dengan Nabi s.a.w. Baginda s.a.w juga gembira terhadap mereka. Nabi Muhammad s.a.w bertemu umatnya yang berdosa. Mereka menangis serta memikul beban diatas belakang mereka sambil menyeru : "Wahai Rasulullah s.a.w!"
Air mata mereka mengalir di pipi. Orang-orang zalim memikul kezaliman mereka. Nabi s.a.w bersabda : "Wahai umatku!". Mereka berkumpul disisinya. Umat-umatnya menangis. Ketika mereka berada dalam keadaan demikian, terdengar dari arah Allah Ta'ala seruan yang
menyeru : "Dimana Jibril?"
Jibril berkata : "Jibril dihadapan Allah, Tuhan semesta alam."
Allah Ta'ala berfirman : "Wahai Jibril! Katakanlah kepada kekasihKu Rasulullah s.a.w bahawa umatnya akan datang untuk ditayangkan dihadapanKu."
Nabi Muhammad s.a.w berpaling kearah umatnya lalu berkata : "Sesungguhnya kamu telah dipanggil untuk dihadapkan kepada Allah Ta'ala."
Orang-orang yang berdosa menangis kerana terkejut dan takut akan azab Allah. Nabi Muhammad s.a.w memimpin mereka sebagaimana pengembala memimpin ternakannya menuju hadapan Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman : "Wahai hambaKu! Dengarkanlah baik-baik kepadaKu tuduhan apa-apa yang telah diperdengarkan bagi kamu dan kamu semua melakukan dosa!"
Hamba-hamba Allah Ta'ala terdiam.
Malik bertanya : "Apakah hari ini?"
Jibril menjawab : "Hari ini adalah hari kiamat. Hari yang telah ditetapkan untuk membalas setiap jiwa dengan apa yang telah mereka lakukan."
Malik bertanya : "Wahai Jibril! Adakah Allah Ta'ala telah mengumpulkan makhuk?"
Jibril menjawab : "Ya!"
Malik bertanya : "Dimanakah Rasulullah s.a.w dan umatnya?"
Jibril menjawab : " Dihadapan Allah Ta'ala."
Malik bertanya lagi : "Bagaimana mereka mampu menahan kesabaran terhadap kepanasan nyalaan Jahanam apabila mereka melintasinya. Sedangkan mereka semua adalah umat yang lemah?"
Malik menjerit kearah neraka dengan sekali jeritan yang menggerunkan. Neraka berdiri dengan tiang-tiangnya. Neraka mempunyai tiang-tiang yang keras, kuat dan panjang. Api dinyalakan sehingga tiada kekal mata seorang dari makhluk melainkan bercucuran air mata mereka (semuanya menangis).
Air mata sudah berhenti manakala airmata darah manusia mengambil alih. Kanak-kanak mula beruban rambut. Ibu-ibu yang memikul anaknya mencampakkan mereka. Manusia kelihatan mabuk padahal sebenarnya tidak mabuk.